Mikropopogasi Tanaman Krisan (Chrysanthemum Morifolium C. Var. Safier) Secara In Vitro dengan Menggunakan Zat Pengatur Tumbuh BAP dan NAA

Skripsi Biologi
Disusun oleh: Tri R. Handayani
Universitas Airlangga
Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi

Intisari:

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui respon perkembangan eksplan dalam membentuk kalus maupun tunas pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh BAP dan NAA pada berbagai konsentrasi dan mengetahui konsentrasi optimum BAP dan NAA dalam menginduksi terbentuknya tunas dari eksplan batang krisan (Chrysanthemum morifolium). Eksplan krisan dikultur dalam media MS dengan penambahan BAP dan NAA dengan berbagai konsentrasi. Kultur batang krisan diamati selama 6 minggu untuk mengamati perkembangan eksplan batang krisan dalam membentuk kalus, jumlah tunas yang terbentuk pada eksplan batang krisan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya respon pembentukan kalus maupun tunas pada eksplan batang krisan dengan penambahan zat pengatur tumbuh BAP dan NAA pada berbagai konsentrasi. Dan penambahan zat pengatur tumbuh BAP 1mg/l pada media MS menunjukkan hasil yang paling optimum dalam menginduksi terbentuknya jumlah tunas terbanyak.
Read more

Biofertilisasi Rhizobium pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merr.)

Skripsi Biologi
Disusun oleh: Farida
Universitas Airlangga
Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi

Intisari:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis Rhizobium, dosis dan kombinasi keduanya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) Merr.). Penelitian bersifat eksperimental menggunakan rancangan faktorial 4 x 2, 4 jenis Rhizobium yang digunakan adalah R1 = R. japonicum, R2 = R. phaseoli, R3 = R. leguminosarum, R4 = campuran, 2 dosis bakteri yang digunakan sebanyak 1010 sel/ml (D1 = 5 ml per tanaman, D2 = 10 ml per tanaman) sehingga terdapat 8 perlakuan dengan replikasi 3 kali. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jenis Rhizobium, dosis serta kombinasi jenis Rhizobium dan dosis sedangkan variabel terikat yaitu berat kering total tanaman, berat bintil akar dan berat kering biji. Data yang diperoleh saat panen dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis 5 % (α = 0,05) dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Rhizobum, dosis serta kombinasi jenis Rhizobium dan dosis tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.
Read more

Pengaruh Pemberian Kadmium terhadap Pertumbuhan dan Klorosis Daun Tanaman Kangkung (Ipomoea Reptans)

Skripsi Biologi
Disusun oleh: Niken R. P. Lestari
Universitas Airlangga
Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi

Intisari:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kadmium terhadap pertumbuhan dan klorosis daun pada tanaman kangkung (Ipomoea reptans.Poir). Kangkung ditumbuhkan pada media tanah selama dua minggu kemudian dipindahkan ke media tanah yang baru dan diberikan perlakuan serta pemupukan. Perlakuan yang digunakan adalah 0, 5, dan 10 mg/kg tanah dengan 10 replikasi. Semua perlakuan diberikan pada hari ke-14. Parameter pertumbuhan yang diamati yaitu: jumlah daun, tinggi batang, lebar daun, dan panjang daun. Data dianalisis dengan ANAVA pada α = 0,05, bila ada beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Klorosis daun diamati berdasarkan gejala yang terlihat pada daun dan secara kuantitatif ditentukan berdasarkan persentase tanaman yang mengalami klorosis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian konsentrasi kadmium 5 dan 10 mg/kg tanah berpengaruh nyata dalam menurunkan pertumbuhan tanaman kangkung. Hasil penelitian menunjukkan persentase penurunan tertinggi oleh pemberian kadmium 10 mg/kg tanah untuk jumlah daun 34,66 %, tinggi tanaman 26,63 %, lebar daun pertama 25%, lebar kedua 28,57%, lebar daun ketiga 50%, dan lebar daun keempat 40%. Untuk panjang daun pertama 23,52%, panjang daun kedua 22,22%, panjang daun ketiga 43,47%, dan panjang daun keempat 50%. Pemberian konsentrasi kadmium 5 dan 10 mg/kg juga berpengaruh nyata dalam terjadinya klorosis daun tanaman kangkung, pada hari ke-20 muncul bercak-bercak di permukaan daun berbentuk titik.

Read more

Induksi Organogenesis pada Tanaman Puring (Codiaeum Variegatum BI. Var. Koi) Menggunakan Zat Pengatur BAP dan IBA Secara In Vitro

Skripsi Biologi
Disusun oleh: Citra L. Murni
Universitas Airlangga
Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi

Intisari:

Puring koi (Codiaeum variegatum Bl. var. koi) adalah tanaman hias asli Indonesia yang bernilai ekonomi tinggi, namun masih rendah penyediaannya karena keberadaannya di alam sedikit, sehingga perlu dilakukan upaya budidaya dengan kultur jaringan untuk produksi dan pelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh BAP tunggal, kombinasi BAP dan IBA pada berbagai konsentrasi, serta penggunaan jenis eksplan terhadap lama waktu organogenesis dan jumlah organ yang terbentuk. Eksplan nodus ke-1, ke-2, dan ke-3 dari apeks pucuk lateral atau terminal ditanam pada media Murashige and Skoog dengan berbagai konsentrasi BAP tunggal (0,25; 0,50; 0,75; 1,00 mg/L) serta kombinasi BAP (0,25; 0,50; 0,75; 1,00 mg/L) dan IBA (0,50 mg/L) selama 8 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 3 replikasi. Data lama waktu terbentuknya tunas dan data jumlah tunas yang terbentuk pada minggu ke-8 masa kultur dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis (α=5%).

Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata antara pemberian zat pengatur tumbuh BAP tunggal (0,25; 0,50; 0,75; 1,00 mg/L), kombinasi BAP (0,25; 0,50; 0,75; 1,00 mg/L) dan IBA (0,50 mg/L), serta penggunaan jenis eksplan (eksplan nodus ke-1, ke-2, dan ke-3 dari apeks pucuk) terhadap lama waktu terbentuknya tunas dan jumlah tunas yang terbentuk pada eksplan tanaman puring koi. Lama waktu terbentuknya tunas tercepat diperoleh pada perlakuan BAP 1,00 mg/L (rerata 17,00 hari) dan perlakuan nodus ke-3 dari apeks pucuk tanaman puring koi (rerata 20,89 hari). Jumlah tunas terbanyak terdapat pada perlakuan BAP 1,00 mg/L (rerata 3,45) dan perlakuan nodus ke-3 dari apeks pucuk tanaman puring koi (rerata 2,63).

Read more

Induksi Kalus Daun Mawar Hibrida Holland (Rosa Hybrida Krause Var. Dallas) pada Berbagai Kombinasi Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh NAA dan BAP

Skripsi Biologi
Disusun oleh: Ari I. Hapsari
Universitas Airlangga
Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi

Intisari:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA dan BAP pada daun mawar hibrida Holland (Rosa hybrida Krause var. Dallas) terhadap lama waktu induksi kalus (hari) dan berat basah kalus (gram). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 9 perlakuan, 5 kali ulangan yang ditumbuhkan pada medium Murashige dan Skoog (MS), dengan penambahan kombinasi konsentrai zat pengatur tumbuh (BAP 1 mg/L + NAA 0,2 mg/L; BAP 2 mg/L + NAA 0,2 mg/L; BAP 3 mg/L + NAA 0,2 mg/L; BAP 1 mg/L + NAA 0,4 mg/L; BAP 2 mg/L + NAA 0,4 mg/L; BAP 3 mg/L + NAA 0,4 mg/L; BAP 1 mg/L + NAA 0,6 mg/L; BAP 2 mg/L + NAA 0,6 mg/L; BAP 3 mg/L + NAA 0,6 mg/L). Pengamatan pada kalus meliputi: lama waktu induksi kalus (hari), morfologi kalus (warna dan tekstur kalus), dan berat basah kalus. Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 8 minggu. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif (morfologi kalus) dan kuantitatif dengan uji parametrik (lama waktu induksi kalus (hari)) dengan ANOVA yang dilanjutkan DUNCAN) dan uji nonparametrik (berat basah kalus (gram)) dengan Kruskal-Wallis yang dilanjutkan Mann-Whitney) dengan α = 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA dan BAP berpengaruh terhadap induksi kalus pada eksplan daun Rosa hybrida Krause var. Dallas. Kombinasi konsentrasi BAP 2 mg/L dan NAA 0,6 mg/L memberikan hasil yang terbaik pada induksi kalus dengan rata-rata lama waktu induksi yaitu 9,6 hari dan berat basah kalus sebesar 0,702 gram.
Read more

Judul Skripsi Biologi

Berikut ini kumpulan contoh judul skripsi biologi. Klik judul skripsi untuk melihat intisari skripsi.

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Shokinin thd Induksi Kalus Eksplan Daun Aglaonema SPP

Produktivitas primer fitoplankton di waduk gondang lamongan

Diversitas hepatophyta di obyek wisata alam pemandian air panas cangar taman hutan raya R. Soeryo jawa timur

Efektivitas Bakteri penambat n azotobacter chroococcum dan beijerinckia indica sebagai pupuk hayati pada tanaman bayam merah (althernathera picoidea)

Efektivitas cendawan mikoriza arbuskular (CMA) dan pupuk mikroba terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (zea mays L)

Uji Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Mentah pada Bioreaktor dgn Variasi Formula Konsorsium Mikroba

Pemanfaatan Ekstrak Etanol Daun Wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) utk Mencegah Hiperplasa Endometrium dan Miometrium Mencit Ovariektomi Bilateral

Efektivitas Biosurfaktan Pseudomonas Putida T1 (8) dalam Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Mentah

Pengaruh Pemberian Fungisida Nabati Ekstrak Daun Lantana Camara thd Exobasidium vexans Penyebab Penyakit Cacar Teh (blister blight)

Imunisasi Fraksi Protein Membran Spermatozoa Kelinci thd Pembentukan Antibodi pada Mencit

Bioaktivitas Polisakarida Krestin dari Jamur Coriolus versiculor thd Pembentukan Antibodi Mencit (Mus musculus) Akibat Paparan Mycobacterium Tuberculosis

Perubahan Toleransi thd Glukosa pada Tikus Diabetes Matrix Tipe 2 Hasil Induksi Streprozotosin dan Nicotinomide

Kajian Efektivitas Streptozotocin Dalam Induksi Tikus Putih Diabetik

Potensi Kapang Trichoderma Viride dalam Biodegradasi Ampas Tebu

Potensi Bakteri Selulolitik (Cellulomonas sp.) dalam Biodegradasi Ampas Tebu

Uji Aglutinasi Spermalozoa Mencit thd Antibodi Protein 46,66 dan 73 kDa dari Membran Spermatozoa Kelinci

Pengaruh Perubahan Kadar Glukosa thd Berat Badan pada Tikus Penderita Diabetes Mellitus

Struktur dan Perkembangan Kultur Mikrospora Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis (L) B1 dgn Penambahan Sumber Korbon Sukrosa dan Maltosa

Uji aktifitas Penghambatan beberapa fraksi marchantia sp terhadap Candida albicans

Isolasi dan karakterisasi bakteri lignoselulolitik dari serasah pinus (pinus merkusii)

Penentuan berat molekul protein membran spermalozos kelinci (oryctolugus ouniculus yang imunogenik

Pengaruh pemaparan 2-methoxy ethanol terhadap profil protein membran spermatozoa testis mencit (Mus musculus)

Uji potensi kapang aspergillus niger dalam mendegradasi ampas tebu

Keanekaragaman morfologi bunga dan serbuk sari pada genus bougainvillea

Pengaruh Imunisasi Protein Membran Spermatozoa terhadap Motilitas dan Morfologi Spermatozoa Kelinci (Oryctolagus Cuniculus)

Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskular dan Pupuk Konsorsium Mikroba thd Pertumbuhan dan Produksi Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis)

Keanekaragaman Makrofauna Tanah di Hutan Musim dan Hutan Selalu Hijau (Evergreen) Tanah Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur

Analisis Azotobacter sbg Bakteri Fiksasi Nitrogen dari Produk Pupuk Organik Granul

Pengaruh Pemberian Probiotik thd Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius)

Efektivitas Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) dan Rhizobium thd Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis)

Uji Efektivitas Biosurfaktan dari Acinetobacter sp P2(1) dan Pseudomonas Putida T1(8) dalam Memobilisasi Minyak Mentah Menggunakan Sand Pack column

Mikropopogasi Tanaman Krisan (Chrysanthemum Morifolium C. Var. Safier) Secara In Vitro dengan Menggunakan Zat Pengatur Tumbuh BAP dan NAA

Biofertilisasi Rhizobium pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merr.)

Induksi Tunas Aksiler Aglaonema Rotundum N. E. Brown dengan Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh NAA dan BAP

Pengaruh Pemberian Kadmium terhadap Pertumbuhan dan Klorosis Daun Tanaman Kangkung (Ipomoea Reptans)

Bioremoval Kadmium oleh Khlorela (Chlorella Sp)

Optimasi Induksi Pembentukan Kalus pada Enam Varietas Tebu (Saccharum Officinarum) dalam Berbagai Formulasi Vitamin pada Media MS

Toksisitas Timbal terhadap Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forskal) pada Salinitas yang Berbeda

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Konsorsium Mikroba dalam Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Mentah

Bioremoval Timbal oleh Spirulina Platensis

Bioremoval Timbal oleh Khlorela (Chlorella Sp)

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh BAP dan IBA terhadap Induksi Tunas dan Akar pada Eksplan Beberapa Segmen Nodus Mawar Holland (Rosa Hybrida L) Var. Dallas Secara in u, tro

Biodegradasi Ampas Tebu oleh Bakteri Cytophaga Hutchinsonii

Analisis Kualitas Pupuk Organik Granul dgn Parameter Bakteri Pelarut Fosfat

Induksi Organogenesis pada Tanaman Puring (Codiaeum Variegatum BI. Var. Koi) Menggunakan Zat Pengatur BAP dan IBA Secara In Vitro

Pengaruh Pemaparan 2-Methoxyethanol terhadap Profil Protein Membran Spermatozoa dari Kauda Epididimis Mencit (Mus Musculus)

Struktur dan Perkembangan Kultur Mikrospora Anggrek Bulan Phalaenopsis Amabilis (L)

Uji Potensi Bakteri Pseudomonas Sebagai Penghasil Fitohormon IAA (Indole-3-Acetic Acid)

Induksi Kalus Daun Mawar Hibrida Holland (Rosa Hybrida Krause Var. Dallas) pada Berbagai Kombinasi Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh NAA dan BAP
Read more